Jakarta, Adijaya.web.id – Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Jakarta Timur kritik dan kecam Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) buntut aturan yang tidak memperbolehkan penggunaan Jilbab saat Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.Selasa,(13/08).
Salah satu kritik pedas dan kecaman kepada BPIP datang dari Pendiri Paskibra Jakarta Timur dan Sekaligus Pembina Purna Paskibraka Indonesia Kota Jakarta Timur DR.Suprapto,SH,MH dan Ketua Pengurus PPI Jakarta Timur Fadillah Bahary, SE,Jumat,(16/08/2024).
“Saya sebagai pendiri dari Paskibra Jakarta Timur, yang saat ini menjadi Pembina Purna Paskibraka Indonesia Jakarta Timur. Saya terus terang terkejut adanya tindakan atau pelarangan kepada adik adik kita Paskibraka Tingkat Pusat, Kebajikan itu dengan alasan untuk keseragaman, keseragaman itu sebenarnya bukan hanya karena buka hijab, karena hijab itu tidak menghalangi untuk kegiatan adik adik Paskibraka yang putri khususnya, justru menambah Kebhineka Tunggal Ikaan, beragam ragam tetap satu itu sangat bagus dan memperkuat rasa persatuan kesatuan bangsa bagi generasi muda, khususnya adik adik kami yang ada di Paskibraka,”ujar DR.Suprapto,SH,MH.
Lebih lanjut, DR.Suprapto mengatakan kebijakan yang dibuat BPIP ini sebenarnya, kami juga kaget karena baru di keluarkan 1 Juli 2024, Sedangkan berpuluh puluh tahun, adik kami menggunakan hijab tidak ada masalah.
“Karena alasan apa yang melatar belakangi, karena kita sudah tahu semua, karena itu semua tidak kuat alasan melepaskan hijab, saya kira itu yang menjadi keperhatinan kami terhadap kebijakan oleh Pimpinan BPIP yang membuat suatu kebijakan bahwa adik adik Paskibraka di tahun 2024 ini ditingkat Pusat tidak mengunakan Hijab,”tegasnya.
Ditempat yang sama Ketua Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Jakarta Timur Fadillah Bahary, SE, menyampaikan tahun ini Jakarta Timur mengirimkan Paskibraka Tingkat Pusat 1 (satu) orang putra, sebelumnya kami mendapatkan kandidat sebagai Paskibraka Nasional 3 (tiga) orang dari 4 (empat) orang, 3 (tiga) orang dari Jakarta Timur , 2 (dua) putra , 1(satu) putri tapi kami mendapatkan 1 (satu) putra untuk mengibarkan duplikat Bendera Pusaka di IKN.
“Terkait pelarangan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menurut kami itu adalah sikap yang tidak Pancasilais, Karena mencerdai sila pertama, hak beragama, kami juga mengencam keras, mengutuk kebijakan tersebut, karena saat seleksi yang kami tahu tidak ada peraturan yang melarang pengunaan hijab dari awal,tiba tiba ada aturan tersebut dan kami tidak habis pikir dengan kebijakan itu dan kami dari Paskibraka Jakarta Timur mengecam kebijakan tersebut karena menentang keberagaman yang ada di Indonesia, yaitu mencerdai Bheneka Tunggal Ika.”tandasnya.