Jakarta, Adijaya.web.id – Untuk antisipasi siswa siswinya terjebak dalam penyalahgunaan Narkotika dan Obat obat terlarang, SMAN 53 Jakarta menggelar Ceramah Bahaya Narkoba pada hari pertama Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Pada tahun ajaran baru 2024-2025.
MPLS SMAN 53 Jakarta tersebut dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 53 Jakarta Ibu Dra Herawati Sihombing, M,Pd yang didampingi oleh Ketua Komite Sekolah SMAN 53 Jakarta Ir.Agung Karang dengan ditandai dengan pengalungan tanda pengenal peserta MPLS SMAN 53 Jakarta tahun ajaran 2024-2025 secara simbolis kepada 2 (dua) orang siswa didik baru, yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan penyerahan siswa didik baru untuk tahun ajaran 2024-2025 dari salah satu perwakilan orang tua murid kepada pihak sekolah SMAN 53 Jakarta.
Pada Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 53 Jakarta untuk tahun ajaran 2024 -2025, mengangkat tema “Menjadi Generasi Muda SMAN 53 Jakarta Yang Berprestasi dan Berjiwa Pancasila Dalam Rangka Mewujudkan Jakarta Global City dan Generasi Emas 2024-2025.”
Ada 252 siswa baru yang mengikuti MPLS SMAN 53 Jakarta tersebut yang terdiri dari 120 siswa dan 136 siswi yang dilaksanakan mulai dari tanggal 8-Juli-2024 sampai dengan 10-Juli-2024 yang di laksanakan bertempat di di Aula SMAN 53 Jakarta,Jl. Cipinang Jaya II, RT.3/RW.9, Cipinang Besar Sel., Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur yang sebelumnya melakukan upacara Bendera rutin yang diikuti siswa siswi mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII SMAN 53 Jakarta.
Adapun tujuan dilaksanakannya Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 53 Jakarta yaitu :
1.Menumbuhkan karakter profil pelajar Pancasila.
2.Mengenali potensi diri peserta didik baru.
3.Meningkatkan pemahaman mengenai wawasan Wiyata Mandala.
4.Menumbuhkan motivasi semangat dan cara belajar efektif sebagai peserta didik baru.
5. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga satuan pendidikan lainnya.
6. Memahami tata tertib satuan pendidikan.
7.Mengetahui hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya sebagai bagian warga satuan pendidikan dan warga DKI Jakarta dan menemukan perilaku hidup bersih dan sehat terdiri dari :
1.Profil satuan pendidikan.
2.Pembentukan karakter.
3.Pola hidup bersih dan sehat.
4.Penguatan kesadaran bela negara.
5.Pengenalan budaya Jakarta dan lagu-lagu daerah.
6.literasi digital dan literasi keuangan.
Sebagai narasumber dan pemateri dari Bapak Ibu Guru SMA 53 Jakarta dan narasumber yang berkolaborasi dengan sekolah SMA Negeri 53 Jakarta yaitu Bapak Komite Sekolah SMAN 53 Jakarta Ir.Agung Karang dan Bapak Brigjen Pol DR Victor Pudjiadi S.PB,FICS,DFM dari BNN serta Miska dan Devon pemenang olimpiade sains Internasional.
Edutainment penyuluhan dan ceramah Bahaya Narkoba MPLS SMAN 53 Jakarta tersebut, diisi oleh Brigjen Pol Dr.Victor Pudjiadi,S.PB,FICS,DFM salah satu seorang staf ahli BNN (Badan Narkoba Nasional) kemudian dilanjutkan dengan Edukasi Karakter Building oleh Ir.Agung Karang yang merupakan Ketua Komite Sekolah SMAN 53 Jakarta dan sekaligus Ketua Umum Organisasi Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB).
Disela sela acara Kepala Sekolah SMAN 53 Jakarta Ibu Dra.Herawati Sihombing,M.Pd yang di dampingi oleh Ir.Agung Karang Sebagai Ketua Komite SMAN 53 Jakarta sekaligus pemateri Karakter Building dan Brigjen Pol Dr.Victor Pudjiadi,S.PB,FICS,DFM sebagai Narasumber Bahaya Narkoba mengatakan.
“Hari ini adalah pembukaan MPLS dengan jumlah 252 siswa untuk kelas 10, dengan tema menjadi Generasi muda SMAN 53 Jakarta yang berprestasi dan berjiwa Pancasila dalam rangka mewujudkan Jakarta Global dan Indonesia emas ini tema kita tahun ini, di mana anak SMA 53 lebih pada pembentukan karakter yang berjiwa Pancasila, dan juga disampaikan komentar oleh Pak Viktor yang luar biasa pada hari ini memberikan materi tentang narkoba dan pemberian materinya itu bukan hanya sebuah kata-kata saja atau kalimat-kalimat,Tapi ini penerapan langsung jadi anak tadi banyak sekali yang antusias yang terkagum-kagum jadi penyampaian dari pada materi tadi itu langsung.”ujar Kepala Sekolah SMAN 53 Jakarta.
Sedangkan Ir.Agung Karang Ketua Komite Sekolah SMAN 53 Jakarta yang sebagai Ketua Umum GPIB (Gerakan Pendidikan Indonesia Baru) menyampaikan.
“Pada hari ini, Hari Senin tanggal 8 Juli tahun 2024 telah melaksanakan pembukaan MPLS, yang nanti akan disampaikan juga mengenai MPLS ini, oleh Ibu Herawati Kepala Sekolah SMA Negeri 53 Jakarta, yang kebetulan juga adalah sebagai Ketua Dewan Pakar DPW GPIB Provinsi DKI Jakarta, di sebelahnya adalah Brigjen Pol Dr Victor Pudjiadi Beliau juga selaku Ketua Dewan Penasehat GPIB ,kebetulan Kami bertiga semua dari GPIB dalam hal in tadi pagi telah melaksanakan kegiatan yaitu pembukaan MPLS dilanjutkan ke Aula dengan ceramah bahaya narkoba.Nanti akan disampaikan oleh Pak Viktor dan Kepala Sekolah menyampaikan tentang apa itu MPLS dan apa saja yang diberikan kepada murid baru dan bagi kami selaku Ketua Komite nanti akan memberikan suatu materi tentang Building Character di mana untuk anak-anak supaya mulai masuk di SMA 53, Senyum sapa dan sopan santun kita, memulai dengan akhlak, moral, budi pekerti yang baik yaitu agar anak-anak menjadi disiplin, kemudian juga tidak ada bullying, tidak ada tawuran, tidak ada kenakalan remaja, geng motor dan lain-lain sebagainya,dan kami akan memberikan materi itu, dan juga memberi contoh bagaimana anak peserta didik mulai dari pertama ke sekolah cium tangan orang tuanya, kemudian pulang ke cium tangan orang tuanya, dengan guru-guru juga cium tangan, sopan santun,tegur sapa.”jelas Ir.Agung Karang.
Brigjen Pol Dr.Victor Pudjiadi,S.PB,FICS, DFM dalam wawancara ke awak media menyampaikan pentingnya edukasi pencegahan penyalahgunaan narkoba dan psikotropika tersebut kepada para siswa siswi karena jangan sampai terjebak dengan penyalahgunaan baik sebagai pengedar dan pemakai sehingga dapat merugikan dirinya dan masa depan nya.
“Pengetahuan tentang narkoba itu penting sekali,banyak orang yang tidak nakal tapi pakai narkoba, karena ketidak tahuan, dan hebat sekali SMA Negeri 53 dari awal mencegah lebih baik,daripada mengobati jangan sampai sudah kena, baru bingung, jadi lebih baik mencegah jangan sampai kena itu lebih baik.”tutupnya